Mataelang.news - Dua orang tewas dalam peristiwa ambruknya rumah di Jalan Satu Maret, RT 001/RW 003, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (23/10/2021) malam.
Adapun korban yang tewas adalah seorang Ibu bernama Ita (40) dan putranya yang masih balita, Ardiansyah (16 bulan).
Dwi Cahyo, saksi mata, menyebut bahwa rumah tersebut ambruk sekitar pukul 21.30 WIB.
Mulanya, Dwi mendengar suara keras yang dikira adalah kilatan petir. Ternyata, suara keras yang dia dengar muncul dari rumah yang berada tepat di sebelah kanan kediaman Dwi.
Suara yang dikira kilatan petir adalah rumah Ita yang sudah ambruk.
"Kemarin (Sabtu) jam 21.30 WIB, saya kira ada kilatan petir. Pas saya keluar rumah, ternyata depannya rumah di kanan ini (rumah Ita) sudah berantakan," urainya saat ditemui, Minggu (24/10/2021).
Dwi lantas memberitahukan ambruknya rumah itu ke warga setempat. Mulanya, dia tidak mengetahui bahwa Ita dan Ardiansyah berada di dalam rumah tersebut.
Namun, setelah melihat motor milik korban berada di depan rumah tersebut, dia yakin bahwa Ita dan Ardiansyah berada di rumahnya.
Kemudian, anak Ita yang paling tua bernama Andriawan (19) datang ke lokasi dan menyebut bahwa ibunya dan adiknya masih berada di dalam rumah.
"Anaknya bilang kalau ibunya sama anaknya masih di rumah. Setelah itu langsung dateng yang damkar. Itu kira-kira sekitar satu jam, baru Bu Ita sana anaknya, Ardiansyah, ditemukan. Baru bisa diangkat," papar Dwi.
Dia mengatakan, usai dievakuasi dari lokasi kejadian, Ita dan Ardiansyah lantas diangkut ke RSUD Kalideres, Jakarta Barat.
Pada Minggu pagi, lanjutnya, Ita dan Ardiansyah dibawa ke tempat pemakaman di Jalan Madrasah, Ciomas, Kabupaten Bogor.
"Pagi tadi dibawa ke Ciomas, anak satunya, Andriawan, juga ikut," ucap Dwi.
Humas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Mulat Wijayanto sebelumnya mengatakan, pihaknya menerima laporan bangunan ambruk pukul 21.44 WIB.
Saat itu, warga datang ke pos pemadam kebakaran untuk meminta pertolongan evakuasi korban.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat kemudian mengerahkan 30 personel beserta peralatan untuk proses evakuasi korban.
Mulat mengatakan, runtuhnya rumah diduga karena konstruksi bangunan yang sudah lama.
Mulat menyebutkan, petugas menemukan Ita dan balitanya dalam kondisi berpelukan seperti sedang menyusui.
“Kalau melihat dari bangunannya sebab sementara karena bangunan lama yang mengakibatkan bangunan tersebut mengalami runtuh dan memakan korban jiwa,” ujar Mulat.