Mataelang.news - Sebuah video memperlihatkan seorang nakes menyuntikkan jarum kosong ke peserta vaksin viral di media sosial dan group whatsapp.
Dalam video berdurasi 41 detik itu tampak seorang nakes sedang menyuntikkan jarum pada seorang wanita berjilbab.
Pada suntikkan pertama seperti biasa nakes mengoleskan cairan penghilang rasa di lengan sang wanita tersebut.
Kemudian sang nakes mengambil jarum dari meja dan menyuntikkan ke lengan sang wanita, namun saat jarum suntik ditekan ternyata jarumnya kosong tidak ada isinya.
Sambil hanya bilang "Sorry" kemudian sang nakes mengambil jarum lagi dan menyuntikkan kedua kalinya dengan jarum suntik yang masih berisi.
Dari kejadian tersebut jangan dianggap sebagai hal yang biasa karena itu suatu tindakan berbahaya dimana jarum suntik tidak boleh disuntikkan lagi keorang lain setelah digunakan.
Selain bisa berdampak menjadi media penularan penyakit dari jarum suntik bekas itu.
Apakah ini unsur kelalaian karena memang saat ini para nakes pemberi vaksin covid-19 berjibaku memberikan suntikkan pada ratusan peserta vaksin dalam seharian sehingga membuat para nakes kelelahan.
Namun sebagai seorang yang didedikasikan sebagai pemberi vaksin tentunya harus dibekali dengan SOP yang menuntut mereka bekerja secara profesional dan hati hati apalagi yang dihadapi saat ini adalah pandemi Covid-19 yang sangat menular.
Alih alih divaksin untuk mencegah penularan Covid-19 karena kelalaian sang nakes malah bisa menimbulkan penularan penyakit.
Lantas apakah perbuatan ini bisa dijerat secara hukum karena kelalaian, Dan apakah hanya cukup bilang Sorry atas kelalaiannya tersebut?
