China Akui Akhirnya Kebobolan Varian Delta di Beberapa Kota - MATA ELANG NEWS -->

    Social Items

MATA ELANG NEWS

Portal Berita Dan Informasi Terkini

China Akui Akhirnya Kebobolan Varian DeltaFoto: Warga China beraktifitas seperti biasa dtengah lonjakan virus Covid-19. (AP)

Jakarta, Mataelang.news - Pemerintah China akhirnya secara resmi mengakui bahwa ledakan kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa kota di China biang keroknya adalah varian Delta. Varian asal India ini sudah menyebar di dunia dan makin banyak makan korban jiwa.


Mutasi varian Delta yang terbukti lebih berbahaya dan lebih menular. Varian delta terbukti ditemukan pada 14 provinsi di China.


Badan kesehatan China melaporkan ada 326 kasus corona bergejala pada bulan Juli 2021, angka tersebut sama dengan total jumlah infeksi yang dicatatkan China pada bulan Februari hingga Juni 2021.


Mengutip AFP, Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional China, Mi Feng mengatakan "Varian utama yang menyebar di masyarakat saat ini merupakan varian Delta, yang membuat upaya pengurangan penyebaran akan semakin sulit"


Lonjakan kasus Covid-19 ini menjadi lonjakan terbesar China dalam beberapa bulan terakhir, setelah China berhasil menekan laju penyebaran corona saat virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan pada akhir 2019 lalu.


Adapun varian delta di China saat ini ditemukan pada kluster bandara di Nanjing Airport, Provinsi Jiangsu pada awal Juli. Lebih dari 260 kasus berhasil diidentifikasi berasal dari klaster tersebut, termasuk 9 petugas kebersihan kabin di bandara tersebut.


Menanggapi perkembangan terbaru termasuk di China, WHO yang meminta seluruh negara untuk dapat mengatasi dan mengurangi laju penyebaran mutasi Delta, sebelum mutasi ini menyebabkan lebih banyak kasus kematian dan gelombang-gelombang Covid-19 selanjutnya.


Adapun kasus virus corona di China mengalami lonjakan, terutama di Provinsi Fujian dan kota metropolitan Chongqing. China pun kembali melakukan lockdown, yang berdampak kepada 1 juta warga China, dan testing massal yang kembali dilakukan oleh pemerintah setempat.


Sumber: CNBC Indonesia




China Akui Akhirnya Kebobolan Varian Delta di Beberapa Kota

China Akui Akhirnya Kebobolan Varian DeltaFoto: Warga China beraktifitas seperti biasa dtengah lonjakan virus Covid-19. (AP)

Jakarta, Mataelang.news - Pemerintah China akhirnya secara resmi mengakui bahwa ledakan kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa kota di China biang keroknya adalah varian Delta. Varian asal India ini sudah menyebar di dunia dan makin banyak makan korban jiwa.


Mutasi varian Delta yang terbukti lebih berbahaya dan lebih menular. Varian delta terbukti ditemukan pada 14 provinsi di China.


Badan kesehatan China melaporkan ada 326 kasus corona bergejala pada bulan Juli 2021, angka tersebut sama dengan total jumlah infeksi yang dicatatkan China pada bulan Februari hingga Juni 2021.


Mengutip AFP, Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional China, Mi Feng mengatakan "Varian utama yang menyebar di masyarakat saat ini merupakan varian Delta, yang membuat upaya pengurangan penyebaran akan semakin sulit"


Lonjakan kasus Covid-19 ini menjadi lonjakan terbesar China dalam beberapa bulan terakhir, setelah China berhasil menekan laju penyebaran corona saat virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan pada akhir 2019 lalu.


Adapun varian delta di China saat ini ditemukan pada kluster bandara di Nanjing Airport, Provinsi Jiangsu pada awal Juli. Lebih dari 260 kasus berhasil diidentifikasi berasal dari klaster tersebut, termasuk 9 petugas kebersihan kabin di bandara tersebut.


Menanggapi perkembangan terbaru termasuk di China, WHO yang meminta seluruh negara untuk dapat mengatasi dan mengurangi laju penyebaran mutasi Delta, sebelum mutasi ini menyebabkan lebih banyak kasus kematian dan gelombang-gelombang Covid-19 selanjutnya.


Adapun kasus virus corona di China mengalami lonjakan, terutama di Provinsi Fujian dan kota metropolitan Chongqing. China pun kembali melakukan lockdown, yang berdampak kepada 1 juta warga China, dan testing massal yang kembali dilakukan oleh pemerintah setempat.


Sumber: CNBC Indonesia




Load Comments

Subscribe Our Newsletter

Notifications

Disqus Logo