Ribuan Orang Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Pemerintah diminta Turut Bertanggung Jawab - MATA ELANG NEWS -->

    Social Items

MATA ELANG NEWS

Portal Berita Dan Informasi Terkini

Ribuan Orang Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Pemerinta diminta Turut Bertanggung Jawab
Relawan dari polisi masyarakat (Polmas) dan keluarga saat melakukan pemularasan jenazah pasien Covid-19 di Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/7/2021). Pasien meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerja sama dengan Polresta Bogor Kota menyediakan nomor hotline (WhatsApp) untuk penanganan jenazah pasien Covid-19 saat isolasi mandiri dengan nomor 0811-1173-165.(Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

JAKARTA, Mataelang.news - Perhimpunan Sarjana Kesehatan dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) meminta pemerintah turut bertanggung jawab atas perawatan orang terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. 


Ketua Umum Persakmi Ridwan Amiruddin mengatakan, orang-orang yang menjalani isolasi mandiri tetap harus diperhatikan karena kondisi kesehatan mereka dapat memburuk seketika. 


"Isolasi mandiri itu adalah tanggung jawab negara karena yg isolasi mandiri itu adalah warga  yang sehat yang perlu penanganan juga lantaran setiap saat bisa mengalami perburukan dan berakhir dengan kematian," kata Ridwan dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, Sabtu (24/7/2021).


Ridwan menegaskan, pemerintah mesti hadir mengelola isolasi mandiri dan tidak boleh berlindung dalam peraturan yg dibuat Kementerian Kesehatan bahwa hanya pasien bergejala sedang dan berat yg masuk ke rumah sakit. 


Ia menuturkan, sudah terdapat ribuan orang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri lantaran kondisi mereka tidak termonitor dengan baik dan tidak mendapat pelayanan optimal ketika kondisi kesehatan memburuk. 


Menurut Ridwan, pemerintah terkesan melempar tanggung jawab penanganan orang-orang yang isolasi mandiri pada masyarakat, padahal mereka juga warga negara yg wajib  menjadi tanggung jawab pemerintah.


"Sekarang ini kita menyerahkan isolasi mandiri ke warga , terutama buat yang tanda-tanda ringan dan sedang, apa yang terjadi lalu? Itu sebagai jalan sunyi kematian, 1.200 lebih warga  mati di tempat isolasi mandirinya," istilah dia. 


Untuk itu, beliau mendorong pemerintah supaya kembali membuat tempat-tempat isolasi yang terpusat dan terkontrol agar tidak jatuh korban yang lebih banyak. 


Sebelumnya, LaporCovid-19 melaporkan bahwa sampai Kamis (22/7/2021) terdapat 2.313 orang yang meninggal di luar rumah sakit waktu menjalani isolasi mandiri.


Data analyst LaporCovid-19 Said Fariz Hibban menyampaikan, angka tersebut adalah hasil pendataan di seluruh provinsi di Indonesia. Adapun angka kematian isolasi mandiri paling banyak terjadi pada DKI Jakarta.


"Yang baru aku  dapatkan hari ini dari rekan Dinkes DKI yang angka ini rentang awal Juni sampai 21 Juli sebesar 1.161 kasus, jadi ada 1.214 perkara sehabis digabungkan menggunakan data temuan kita," istilah Said dalam keterangan pers secara virtual, Kamis (22/7/2021).



Ribuan Orang Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Pemerintah diminta Turut Bertanggung Jawab

Ribuan Orang Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Pemerinta diminta Turut Bertanggung Jawab
Relawan dari polisi masyarakat (Polmas) dan keluarga saat melakukan pemularasan jenazah pasien Covid-19 di Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/7/2021). Pasien meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerja sama dengan Polresta Bogor Kota menyediakan nomor hotline (WhatsApp) untuk penanganan jenazah pasien Covid-19 saat isolasi mandiri dengan nomor 0811-1173-165.(Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

JAKARTA, Mataelang.news - Perhimpunan Sarjana Kesehatan dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) meminta pemerintah turut bertanggung jawab atas perawatan orang terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. 


Ketua Umum Persakmi Ridwan Amiruddin mengatakan, orang-orang yang menjalani isolasi mandiri tetap harus diperhatikan karena kondisi kesehatan mereka dapat memburuk seketika. 


"Isolasi mandiri itu adalah tanggung jawab negara karena yg isolasi mandiri itu adalah warga  yang sehat yang perlu penanganan juga lantaran setiap saat bisa mengalami perburukan dan berakhir dengan kematian," kata Ridwan dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, Sabtu (24/7/2021).


Ridwan menegaskan, pemerintah mesti hadir mengelola isolasi mandiri dan tidak boleh berlindung dalam peraturan yg dibuat Kementerian Kesehatan bahwa hanya pasien bergejala sedang dan berat yg masuk ke rumah sakit. 


Ia menuturkan, sudah terdapat ribuan orang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri lantaran kondisi mereka tidak termonitor dengan baik dan tidak mendapat pelayanan optimal ketika kondisi kesehatan memburuk. 


Menurut Ridwan, pemerintah terkesan melempar tanggung jawab penanganan orang-orang yang isolasi mandiri pada masyarakat, padahal mereka juga warga negara yg wajib  menjadi tanggung jawab pemerintah.


"Sekarang ini kita menyerahkan isolasi mandiri ke warga , terutama buat yang tanda-tanda ringan dan sedang, apa yang terjadi lalu? Itu sebagai jalan sunyi kematian, 1.200 lebih warga  mati di tempat isolasi mandirinya," istilah dia. 


Untuk itu, beliau mendorong pemerintah supaya kembali membuat tempat-tempat isolasi yang terpusat dan terkontrol agar tidak jatuh korban yang lebih banyak. 


Sebelumnya, LaporCovid-19 melaporkan bahwa sampai Kamis (22/7/2021) terdapat 2.313 orang yang meninggal di luar rumah sakit waktu menjalani isolasi mandiri.


Data analyst LaporCovid-19 Said Fariz Hibban menyampaikan, angka tersebut adalah hasil pendataan di seluruh provinsi di Indonesia. Adapun angka kematian isolasi mandiri paling banyak terjadi pada DKI Jakarta.


"Yang baru aku  dapatkan hari ini dari rekan Dinkes DKI yang angka ini rentang awal Juni sampai 21 Juli sebesar 1.161 kasus, jadi ada 1.214 perkara sehabis digabungkan menggunakan data temuan kita," istilah Said dalam keterangan pers secara virtual, Kamis (22/7/2021).



Load Comments

Subscribe Our Newsletter

Notifications

Disqus Logo