Jaksa Agung ST Burhanuddin meminta agar para Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) diseluruh Indonesia dapat bermitra dengan insan pers.
Permintaan ini, disampaikan ST Burhanuddin, melalui Inspektorat I Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan, Aditya Warman SH MH, saat acara minum kopi bersama wartawan di Rantau prapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Senin (17/2/2020).
Aditya Warman, Jaksa karir yang pernah menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Rantauprapat (sekarang Kejaksaan Negeri Labuhanbatu-red) selama 2,9 tahun itu menyebutkan, wartawan merupakan partner kejaksaan dalam hal publikasi kegiatan kejaksaan, serta dapat dijadikan sebagai sharing informasi.
“Saya berharap kepada para Kajari, khususnya Labuhanbatu semakin bersinergi dengan wartawan yang merupakan partner dalam bertugas,” pintanya.
Kajari Rantauprapat era tahun 2006 itu menjelaskan,
wartawan juga sebagai corong untuk publikasi pelaksanaan tahapan kinerja kejaksaan, sehingga masyarakat memahaminya.
Dia berharap, agar lembaga yang pernah dinaunginya sekitar lima belas tahun silam itu, dapat sebagai contoh bagi kajari-kajari lainnya.
Disebutkannya, pada waktu-waktu tertentu, Kepala Kejari Labuhanbatu sebaiknya melakukan ‘coffee morning’ dengan wartawan, agar keharmonisan yang telah terjalin, akan semakin lebih baik.
Inspektorat I Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan, Aditya Warman SH MH tersebut, lebih lanjut menambahkan, kepada masyarakat diharapkan dapat mendukung sekaligus memberikan informasi masalah penegakan hukum terutama persoalan korupsi di Labuhanbatu.
Dia juga menyampaikan, kunjungannya ke Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan, bertujuan melakukan inspeksi umum melihat sampai sejauh mana Standart Operasional Prosedur (SOP) dilakukan dan telah seperti apa kondisi kekiniannya, hingga pengawasan pelaksanaan tata tertib semua jaksa.
Selain itu, sambung Aditya Warman, dirinya juga melihat apakah Kepala Kejaksaan maupun Jaksa telah melaksanakan Tri Krama Adhyaksa maupun Kode Etik Jaksa.
Dari pertemuan itu, dia menilai kinerja yang dilaksanakan terbilang baik, walaupun masih ada beberapa kekurangan yang sebaiknya dilakukan perubahan hingga pembenahan secepatnya.
“Seperti halnya masih ada laporan yang belum dilaksanakan. Tapi itu masih lumrah, karena masih ada kegiatan lain yang sedang dilaksanakan serta keterbatasan personil,” katanya.
Ke depan, lanjut Inspektur 1 Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan, Kejagung RI tersebut, Kejari Labuhanbatu mampu menjadi contoh dalam melaksanakan tugas di Sumatera Utara dan masuk kategori penilaian Sidakarya.
“Saya berharap itu, sekaligus mampu memenuhi untuk kategori wilayah bebas korupsi. Apalagi saya melihat telah banyak perubahan yang baik di Kejari Labuhanbatu,” ucap Aditya Warman.
Dijelaskannya, Kejari Labuhanbatu dan Kejari Labuhanbatu Selatan merupakan hari pertama yang dikunjunginya dari sejumlah Kejari yang ada di wilayah Aceh, Sumut, Riau, Jogja, Kalbar dan Nusa Tenggara Barat.
